BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

MagMyPic


Create Fake Magazine Covers with your own picture at MagMyPic.com


Sunday, August 1, 2010

Resep Daging Sapi Cabe Hijau

Ehm... Lagi ngumpulin resep buat puasa niy.. Jadi kepingin Nasi Daging Sapi cah Cabe Hijau yang kayak di Bakmi GM....
Mudah-mudahan rasanya seenak yang di bakmi GM he..he..

Bahan :

  • 100 gram daging has dalam, potong sesuai selera
  • 6 buah cabe hijau iris serong
  • 100 ml air

Bumbu :

  • 2 siung bawang putih, cincang
  • 2 sdm saos tiram
  • garam
  • gula
  • 25 ml air tepung maizena (untuk pengental)

Cara Membuat:
1. Tumis bawang putih hingga setengah matang, masukkan cabe, tumis sebentar
2. Masukkan daging dan aduk hingga setengah matang, tambahkan air
3. Masukkan saos tiram, gula dan garam secukupnya, aduk hingga daging matang
4. Masukkan air larutan tepung maizena untuk pengental, tunggu hingga mendidih, angkat
5. Menghidangkan : Cetak nasi panas dengan mangkuk, letakkan di atas piring. Tuang daging sapi cah cabai hijau.

TIPS :
Pilih cabai hijau yang tua agar tidak pahit dan kalau tidak mau pedas, buang dulu bijinya.

Sumber: www.resepmasakanonline.com

Wednesday, July 1, 2009

Pyzam Glitter Text Maker
Glitter Graphics Maker & MySpace Layouts

Wednesday, May 20, 2009

Go Green... I Love to use Cloth Diapers

Udah 4 malam ini Azka bobok pake cloth diapers.. Saat ini Azka baru punya beberapa buah cloth diaper, soalnya cloth diaper import emang mahal tenan. Berikut ini beberapa cloth diaper punya Azka:

  1. Smart Nappy (Mothercare) --> Cloth diaper ini emang bener-bener bagus (Tapi harganya juga bagus he..he.. sekitar Rp 250.000 an) Azka mulai makai jam 21.00 WIB dan baru diganti jam 06.00 WIB. Gak bocor, mungkin karena insertnya tebal dan bagus, tapi sayangnya smart nappy ini gak one sIze, jadi kalo Azka ntar tambah gedhe smart nappynya harus pensiun deh :(
  2. Palm&Pond --> Cloth diaper ini buatan taiwan (atau thailand ya? ) lebih murah dari mothercare (Rp 120.000 an), pernah baca di salah satu blog kalo merk ini kurang bagus karena ruang untuk masukin insertnya kecil, tapi setelah dibuktiin sendiri enggak tuh, tangan saya bisa masuk, dan bahan dalem cloth diapersnya halus dan lembut. Waktu itu beli 2 Pcs yang onesize, biar bisa diapakai ampe Azka gedhe. Hasilnya lumayan bagus kok, cuma kalo malem harus pake 2 insert, biar gak bocor, dan jangan lupa di adjust ukurannya biar gak bocor (Tadi malam bocor, ternyata lupa gak diadjust ukurannya hi..hi..).
  3. Cloth Diaper Lokal --> Yang ini lumayan, harganya cuma 20Rb an lumayanlah bisa untuk 2 kali pipis, tapi kalo azka biasanya ditambahin kain ompol lagi, biar gak bocor.
  4. Celana Lampin --> dulu belinya di tanah abang @ 10 Rb an, dalam celananya ada lampin yang alat perekatnya di jahit ke pita. Nah, pita ini yang jadi maslah, soalnya pitanya gampang banget ancur. Tapi lumayanlah, kalo ditambahin alas ompol, Azka bisa make untuk 2 kali pipis :)

Sementara baru itu cloth diapers yang dipakai Azka, masih ikutan mesen yang coosytoots(tulisannya bener gak ya?), ama coolababy (yang ini juga agak murah Rp 140.000 an) tapi blum datang, jadi belum bisa bandingin hasilnya :), tapi so far saya puas dengan cloth diaper yang saya punya :)

Senengnya pake cloth diapers salah satunya adalah hemat. Bayangin aja, kalau kita pake diapers yang biasa tiap malam minimal 1-2pcs (blum kalau pub kan harus langsung diganti tuh..) anggap aja harga Rp 2.500,- dikalikan 30 hari minimal total Rp 75.000 kali 12 bulan jadi Rp 1.800.000 per tahun (perhitungan minimal 1pcs per hari kalau makainya lebih dari 1pcs perhari hitung aja pengeluarannya, pasti lebih gedhe lagi he..he..). Nah kalau kita beliin cloth diaper, udah bisa dapat banyak tuh.. dan bisa dipakai sampai umur 2 tahunan (apalagi kalau pake yang one size diaper). Kelebihan lainnya adalah gak ruam popok, karena gak mengandung bahan kimia.

Saturday, May 2, 2009

Masa subur setelah melahirkan

Untuk bunda yang belum pake kontrasepsi setelah melahirkan, mudah-mudah an berguna ya (tapi kayaknya aku masih tetep harus beli test pack, biar yakin he..he..)...
artikel ini di ambil dari milis balita-anda
Menyusui secara eksklusif telah terbukti sebagai salah satu cara mencegah kehamilan yang sangat baik.
tapi ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi, sehingga metode ini dapat digunakan secara efektif.
Metode menyusui eksklusif ternyata 98-99.5% efektif dalam mencegah kehamilan,
selama memenuhi kondisi-kondisi di bawah ini:
- Bayi Anda berumur kurang dari 6 bulan
- Anda belum mendapatkan haid kembali
- Bayi diberi ASI secara rutin (siang dan malam), hanya diberi ASI saja (atau dengan sebagian kecil makanan pendamping ASI lainnya)

HOW CAN I MAXIMIZE MY NATURAL PERIOD OF INFERTILITY?
Kapan kembalinya ‘masa subur’ ibu setelah melahirkan sangat bervariasi danbersifat personal, juga bergantung pada pola menyusui bayi dan seberapa sensitif tubuh ibu terhadap hormon-hormon yang terlibat dalam kegiatan laktasinya.
- Frekuensi menyusui dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk menyusui setiap24 jam adalah faktor terpenting pada kembalinya masa subur ibu:
seorang ibu cenderung mengalami kembali masa suburnya jika frekuensi menyusui baby dan/atau lama waktu menyusui bayi mulai berkurang, apalagi jika perubahan itu berlangsung mendadak.
- Di beberapa populasi masyarakat, riset menunjukkan bahwa:menyusui di waktu malam memperlambat kembalinya masa subur sang ibu
- Suatu studi menunjukkan bahwa para ibu yang dipisahkan dari bayi mereka(tetapi memerah ASI nya untuk seluruh kebutuhan anaknya), memiliki resiko untuk hamil lebih tinggi (5.2%) selama 6 bulan pertama
- Pengenalan makanan padat juga dapt menjadi faktor kembalinya masa subur ibu.Sejak bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat (jika ibu belum mengalami siklus haid lagi), periode alami ‘ketidaksuburan’ dapat diperpanjang dengan cara:* dahulukan dengan menyusui sebelum makanan padat diberikan,mulai mengenalkan makanan padat secara bertahap
* aktivitas menyusui tetap tidak dibatasi.
Anda dapat mengalami KB alami yang efektifitasnya lebih tinggi, yaitu dengan mempraktekkan ‘ecological breastfeeding’:
- selalu berdekatan dengan bayi Anda
- menyusui secara rutin (siang dan malam)
- menyusui untuk menenangkan bayi Anda
- menyusui dengan posisi berbaring (waktu istirahat siang atau tidur malam)
-tidak menggunakan botol atau ‘dot’
Jika Anda mempraktekkan ‘ecological breastfeeding’:
- Peluang kehamilan secara praktis :
0% selama 3 bulan pertama, < 2% antara 3-6 bulan, dan sekitar 6% setelah 6 bulan (dengan asumsi ibu belum mengalami masa haid kembali)
- Waktu rata-rata untuk ibu mengalami kembali periode haidnya adalah 14.6bulan
- Para ibu yang siklus haidnya kembali lebih cepat cenderung ‘tidak subur’ di masa siklus- siklus pertamanya.
- Para ibu yang siklus haidnya kembali lebih lambat cenderung mengalami masa subur sebelum haid pertamanya.
(Source: Natural Child Spacing and Breastfeeding by Jen O’Quinn)

Sunday, April 26, 2009

Memerah ASI

TEKNIK MARMET

Bertahun-tahun lamanya para ibu telah menggunakan cara memeras ASI dg teknik Marmet yg mengutamakan let-down refleks. Bahkan banyak ibu menyusui yg menyatakan bahwa dg teknik marmet ini produksi ASInya meningkat. Ibu menyusui yg sebelumnya memerah ASI ataupun yg belum pernah memerah ASI akan mendapatkan hasil sempurna dg teknik ini.

PENTINGNYA TEKNIK MEMERAH YANG TEPAT

Jika kita perhatikan cara memerah ASI dg tangan tampaknya sulit dari yg dibayangkan. Dalam hal ini, tangan harus lebih cepat dari mata. Sehingga banyak ibu yg merasa bahwa memerah ASI dg tangan sangat sulit. Meskipun ia telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung. Memang, ASI dapat diperah dg mudah tanpat teknik apapun. Namun satu hal yg sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah.

Memerah ASI dg teknik Marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu yg harus mengeluarkan ASInya karena alasan medis. Awalnya ia kesulitan mengeluarkan ASI dg refleks yg tidak sesuai dg refleks keluarnya ASI saat bayi menyusu. Hingga akhirnya ia menemukan satu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat.

Jika teknik ini dilakukan dg efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik in dapat dg mudah dipelajari sesuai instruksi. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dg teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala.

KEUNGGULAN MEMERAH ASI

Banyak sekali keuntungan memerah ASI dg teknik marmet. Diantaranya :

* Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan payudara.
* Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dg tangan jauh lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI).
* Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dg Skin to skin contact (dg cara memerah tangan) daripada penggunaan pompa (terbuat dari plastik).
* Jelas nyaman digunakan
* Aman dari segi lingkungan
* Portable (mudah dibawa kemana-mana). Tidak mungkin kan ibu lupa membawa tangannya ?
* Dan yg paling mengasyikkan : GRATIS
BAGAIMANA ASI DIPRODUKSI

Sel-sel pembuat ASI (Aveoli)

Areola (Bagian gelap daripayudara)
Gudang ASI
Puting
Saluran ASI
ASI diproduksi oleh sel-sel pembuat ASI (alveoli). ASI tsb disalurkan melalui saluran ASI dan disimpan di gudang ASI. Ketika alveoli terstimulasi, maka sel-sel tsb akan memproduksi ekstra ASI ke dalam sistem saluran. Kondisi ini disebut juga Refleks keluarnya ASI (Let-down reflex).

MEMERAH ASI

Mengeluarkan ASI dari Gudang ASI hingga tuntas

1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya

(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola

Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola tiap wanita bervariasi.

Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6.
Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses pengeluaran ASI optimal.

Hindari melingkari jari pada areola spt gambar ini. Posisi jari seharusnya TIDAK berada di jam 12 dan jam 4.

2. DORONG ke arah dada
Hindari meregangkan jari.
Bagi yg berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.


3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan
Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dg tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.

Catatan : Perhatikan posisi dari ibu jari dan jari-jari lainnya pada gamabr dg baik. Arah panah menunjukkan arah tekanan jari saat melakukan gerakan. Perhatikan posisi jari berubah pada tiap gerakan mulai dari posisi Push (jari terletak jauh di belakang areola) hingga posisi Roll (jari terletak di sekitar areola).

4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) hingga gudang ASI kosong.

Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung).

5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 & jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3 & jam 9.

Gambar berikut menunjukkan posisi tangan pada payudara kanan.




HINDARI GERAKAN BERIKUT

Hindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara.


Hindari menarik-narik puting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada areola.



Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapat menyebabkan kulit pada payudara memar atau memerah.




AGAR ASI MUDAH DIKELUARKAN

Hal-hal dibawah ini dapat membantu merangsang (stimulasi) refleks keluarnya ASI.
PEMIJATAN (MASSAGE)
PIJATLAH sel-sel produksi ASI dan saluran ASI. Mulai dari bagian atas payudara. Dg gerakan memutar, pijat dg menekan ke arah dada





STROKE
TEKANLAH daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting dg tekanan lembut dg jari spt menggelitiki




MENGGUNCANG (SHAKE)
GUNCANGLAH payudara dg arah memutar. Gerakan gravitas akan membantu keluarnya ASI.







PROSEDUR

Prosedur berikut diutamakan bagi para ibu yg memberikan ASI eksklusif dan bagi mereka yg ingin meningkatkan produksi ASI juga menjaga agar produksi ASI optimal.

1. Perahlah kedua payudara hingga ASI kosong dari gudang payudara (ditandai dg aliran ASI yg menurun).

2. Lakukan prosedur stimulasi refleks keluarnya ASI agar ASI mudah dikeluarkan (massage, stroke, shake) pada kedua payudara. Prosedur tsb dapat dilakukan kapanpun.

3. Ulangi seluruh proses memerah ASI pada tiap payudara dan teknik stimuasi refleks keluarnya ASI sekali atau dua kali. Aliran ASI biasanya menurun pada kali kedua atau ketiga. Ini artinya gudang ASI mengering.


WAKTU

KESELURUHAN PROSEDUR umumnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit.

* Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit.
* Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).
* Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit.
* Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).
* Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit.

Catatan :

Jika supply ASI terjaga, gunakan waktu semaksimal mungkin. Waktu tsb diatas hanya sbg patokan saja. Perhatikan aliran ASI dan ganti payudara lainnya jika aliran ASI pd payudara tsb sudah mulai menurun.

Catatan :

Jika ASI tidak keluar atau hanya sedikit ASI yg keluar, ikuti petunjuk diatas dg periode waktu lebih singkat dan sering.

Sumber : http://www.lactationinstitute.org/MANUALEX.html
Diterjemahkan bebas dari artikel “MARMET TECHNIQUE” oleh Luluk Lely Soraya I, March 2006

Thursday, April 9, 2009

Berkembang Lewat Bermain

Disunting dari: Anakku.net
Anak usia 7-9 bulan sudah dapat menggenggam dengan baik. Dia juga terampil merangkak dan duduk tanpa bantuan. Panca indera mereka menjadi lebih berkembang, sehingga mereka dapat mengenali apa yg mereka lihat dan mulai dapat diajarkan beberapa perintah. Berikut ini beberapa permainan yang dapat mendukung perkembangan potensi anak usia ini.
Tumpuk gelas
Sediakan beberapa gelas plastik berbeda ukuran, bentuk dan warna. Gelas paling besar berbentuk segi delapan, kemudian yang lebih kecil berbentuk lingkaran, kemudian berbentuk persegi dan seterusnya. Berikan secara terpisah. Ajari dia menumpuk, bila dia kesulitan bantu sesekali.
Tujuan:
  • Gelas plastik aneka ukuran dan warna merangsang kepekaan indera peraba serta penglihatan anak.
  • Menumpuk gelas merangsang intelejensi anak.
  • Menyusun gelas merangsang kepekaan auditory anak dan memberikan kesadaran akan perintah.
Tangkap aku
Biarkan anak duduk di lantai. Berikan mainan yang tidak bersuara seperti orang-orangan atau balok-balok berwarna. Biarkan ia mengamati mainan itu beberapa saat. Kemudian letakkan mainan yang bersuara dan dapat di tarik, yang tentu akan menarik perhatian si kecil. Setelah anak tertarik dan berusaha mengambil, tariklah mainan itu menjauh. Dia boleh menangkap mainan tersebut sesudah merangkak. Mungkin ia akan kesulitan, tugas ibu untuk membantunya.
Tujuan:
  • Merangsang kepekaan pendengaran si kecil.
  • Melatih gerakan merangkak.
  • Mainan yang tidak dapat diangkat, melatih anak untuk membiasakan duduk sendiri, karena ia dapat bertumpu dan berpegangan pada mainan itu saat ia duduk.
Main di taman
Karena anak sudah dapat duduk sendiri, ini saatnya piknik di taman. Dudukkan anak di rerumputan. Bila sekiranya aman tidak perlu pakai alas. Berikanlah tanda pada beberapa helai rumput dengan tali raffia atau semacamnya yang berwarna terang. Minta anak untuk menarik helai-helai rumput bertanda itu.
Tujuan:
  • Membiasakan anak memahami perintah dan memilah-milah berdasarkan apa yang dilihatnya.
  • Mulai melatih daya konsentrasi anak.
  • Mengenalkan tekstur baru, yaitu rerumputan. Terlebih jika dia duduk di rumput tanpa alas.
Itu siapa?
Letakkan cermin di hadapan anak yang sedang duduk. Biarkan ia menikmati keindahan dirinya selama sesaat. Kemudian minta dia menyentuh dirinya sendiri di cermin. Setelah itu sambil memperdengarkan lagu ajak anak mengenai seluruh bagian tubuhnya.
Tujuan:
  • Mengenalkan pada anak tekstur cermin
  • Merangsang kepekaan visual dan pendengaran si anak
  • Lebih mengenalkan anakakan anggota tubuhnya.
Pistol air
Isi plastik kecil dengan air bersih. Berikan sedotan berwarna cerah lalu ikat, namun jangan terlalu kencang. Berdirikan pulpen atau benda ramping lainnya yang berwarna cerah (dan kalau bisa dapat menimbulkan suara jika digerakkan) di atas lantai atau meja. Pangku si kecil dan berikan plastik berisi air. Arahkan tangan dan tubuh anak ke benda-benda tersebut, dan biarkan si anak menembakkan pistol air dengan cara meremas plastik berisi air.
Lebih baik permainan ini dilakukan pada waktu si anak mandi.
Tujuan:
  • Melatih daya konsentrasi anak
  • Melatih kekuatan genggaman anak dengan meremas air.
  • Meningkatkan kepekaan visual anak.
Saran untuk ibu
Di usia ini anak senang mengeksplorasi benda-benda yang dipegangnya dengan caranya sendiri. Jaga kebersihan benda yang sering dipegangnya. Hati-hati dengan benda kecil, yang kemungkinan bisa tertelan oleh anak.
Bantu anak bila dia menemui kesulitan, karena hal ini akan menciptakan rasa aman. Tapi jangan terlalu protektif dan terlalu banyak membantu karena justru akan memperlambat potensi perkembangan anak.
Berikan penghargaan berupa pujian bila anak berhasil melakukan sesuatu. Sebaliknya hindari memarahi anak namun koreksi dengan memberinya pengertian. Dan tetaplah bersikap konsisten agar anak tidak bingung.
Referensi:
  1. Baby Dazzlers: Helping You Grow Your Children
  2. Sensory and motor development between 1 and 12 months of age; Fackler, Amy, MA; February 16, 2005
  3. The Baby Book; Sears, Williams M.D., Sears, Martha R.N.; 2003

Biang Keringat Sepele tapi Mengganggu

Disunting dari : anakku.net

Biang keringat atau keringet buntet adalah kelainan yang ditandai oleh bintil-bintil berwarna kemerahan di kulit (terlihat kulit yang beruntusan). Biasanya muncul di dahi, leher, dan bagian tubuh yang kaya kelenjar keringat.

Mengapa bisa terjadi biang keringat?

Kulit sebetulnya merupakan organ tubuh yang kompleks. Kecuali terdiri atas beberapa lapisan sel (yang selalu meremajakan diri dan kulit yang mati akan terbuang sebagai kulit ari) pada kulit juga terdapat kelenjar lemak dan kelenjar keringat.
Salah satu fungsi utama kelenjar keringat ialah membantu mengatur suhu tubuh. Pada saat udara di sekitar kita panas atau bila kita demam, maka akan terjadi peningkatan aktivitas kelenjar keringat (ditandai dengan keluarnya keringat) sehingga suhu tubuh akan tetap terjaga normal.
Biang keringat ini terjadi karena saluran kelenjar keringat ‘tersumbat’ oleh sel-sel kulit mati yang tidak terbuang sempurna. Keringat yang ‘terperangkap’ ini memicu munculnya bintil-bintil yang pada beberapa orang disertai rasa gatal. Akibatnya pasien sering menggaruk. Karena garukan ini, dapat terjadi infeksi oleh kuman.

Siapa saja yang bisa mengalami biang keringat?

Sebetulnya, siapapun bisa mengalaminya. Tetapi, pada bayi (apalagi bayi yang lahir prematur) dan anak berusia kurang dari 2 tahun, kelenjar keringatnya belum berfungsi sesempurna anak yang lebih tua. Oleh karena itu, pada suasana yang ‘gerah’, panas dan lembab, kelainan akan lebih mudah terjadi.
Apalagi bila ditambah dengan pakaian yang dikenakan ternyata bahannya tidak menyerap keringat.

Bagaimana cara pencegahannya?

  • Rawatlah kulit anak dengan mandi secara teratur dan gunakan produk perawatan kulit yang sesuai.
    Pastikan kulitnya kering dan bersih.
  • Beri bedak tabur (dengan cara yang benar) untuk menyerap sisa-sisa kelembaban dan mencegah gesekan.
  • Pilih pakaian yang bersih, bahan yang menyerap keringat, model yang nyaman dipakai (karena anak-anak umumnya mempunyai banyak aktivitas fisik) dan ganti setiap kali bajunya terlihat basah.
  • Usahakan setiap ruangan mempunyai ventilasi udara yang cukup.
  • Ajari anak untuk beraktivitas/bermain di tempat yang teduh.

Bila sudah terjadi biang keringat, apa yang dapat diupayakan ?
  • Pada tahap awal, dapat dicoba bedak biang keringat, baik berupa bedak tabur maupun bedak kocok, yang tersedia di pasaran
  • Namun bila tak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Mungkin akibat garukan, terjadi luka dan akhirnya terinfeksi oleh kuman.
  • Bila sudah terinfeksi bisa muncul penyakit baru yang memerlukan penanganan yang berbeda.

Daftar pustaka
  1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, ed. Ke-4, cetakan kedua. Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2005.
  2. Paller AS, Mancini AJ. Hurwitz Clinical Pediatric Dermatology. A textbook of skin disorder of childhood and adolescence, 3rd ed. Elsevier Inc., Philadelphia, 2006.